RAHASIA TIRTA (AIR)
22.01 | Author: Pasaraman Dharmashila

Tahun 2000an dunia dikejutkan dengan dengan penelitan yang dilakukan oleh salah seorang warga jepang yang bernama MASARU EMOTO, yang menyimpulkan bahwa AIR itu HIDUP dan dapat MEREKAM informasi apapun yang di "tanamkan" ke air, dan merubah susunan melekulnya menjadi zat tertentu.
Ada tiga sempel air yang digunakan. Air yang pertama diberikan ucapan kotor, umpatan, benci, dll. Air kedua diberikan doa, pujian, ucapan terimaksih. Dan air ketiga dibiarkan begitu saja. Ternyata hasilnya cukup menghebohkan, dimana, setelah diambil foto kristal air yang terdapat pada masing - masing sampel air, ditemukan pola, bentuk kristal yang berbeda. Ketika air di berikan ucapan kotor (negatif) maka air tersebut tidak membentuk kristal sama sekali, bahkan menampilkan kambaran yang tidak jelas. Pada sampel kedua ketika air diberikan ucapan pujian, doa (positif), maka membentuk kristal yang sangat jernih dan indah. Sedangkan pada sampel ketiga tidak diemukan hasil yang sepesial.
MASARU menyimpulkan bhwa air itu “HIDUP”, dan merespon apapun yang di programkan ke air. Bahkan, konon menjelang perang dunia ke II, sejumlah profesor, jendral perang jepang, diketemukan dalam keadaan sekarat karena keracunan pada saat rapat membehas teknologi perang dengan menggunakan RACUN ORGANIK. Setelah diteliti, ternyata penyebab keracunan itu bersumber dari air mineral yang disiapkan saat rapat. Namun setelah diteliti ulang air tersebut sama sekali tidak mengandung zat racun. Disimpulkan pada saat rapat berlangsung, ada begitu banyak ide jahat, kebencian yang mereka rencanakan, dan mempengaruhi air hingga membentuk RACUN.
Jika kita mau menoleh ulang pada budaya nusantara, tepatnya pada tradisi AGAMA HINDU yang selalu menggunkan unsur AIR (tirta) dalam setiap ritual keagamaan, tampaknya penelitian MASARU terbilang ketinggalan jaman. Agama Hindu Nusantara, yang disebut juga agama TIRTA (air) telah memanfaatkan kedhsyatan unsur air ini untuk segala hal, baik sebagai simbolis TUHAN (bhatara meraga tirtha), ataupun sebagai sarana USADHA (pengobatan) berbagai jenis penyakit. Bahkan terdapat sebuah sastra usadha (kitab tentang pengobatan) yang khusus hanya menggunkan unsur air, yaitu USADHA YEH (toya).
Pada ritual keagamaan Hindu di Bali, air (tirta) adalah element terpenting, bahkan disebutkan semua upacara ataupun upakara jika belum diperciki tirta (air) maka tidak akan membawakan hasil.
TIRTA WEDA adalah air suci yang dibuat dengan olah bhatin dan mantra Pedanda (Sulinggih), misalnya dengan mantra UDAKANJALI (UDAKA = air, ANJALI = pemujaan). Tirta ditempatkan pada SIWAMBA (air Siwa), dilengkapi dengan berbagai bunga indah, diiringi mantra suci. Sekarang pun mulai dikembangkan sebuah terapi unik dengan menggunkan air yang diisi dengan berbagai bunga.
Jadi masyarakat Hindu, khususnya di Bali, telah dari berabad-abad lampau memperaktekan, menikmati khasiat air (tirta) baik untuk penyembuhan ataupun spiritual.

This entry was posted on 22.01 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: