BERSERAH DIRI
20.10 | Author: Pasaraman Dharmashila
Suatu ketika ada dua pertapa hebat, sedang bertaruh menunjukan kemampuan sekaligus pencapain samadhi, bertaruh akan tingkat bhakti kehadapan Dewa Siwa. merekapun melakukan agni homa memuja siwa dan memohon agar Dewa Siwa berkenan hadir sekaligus menjadi juri yang menentukan siapa yang paling hebat.

Om namah shiwaya ....sosok Siwa hadir memberkati sekaligus berkenan menjadi juri..

Singkat cerita perlombaan pun segera dimulai dan yang pertama diperlombakan adalah kehebatan mereka dalam hal SHAKTI..kemampuan membelah bumi, membelah samudra, terbang, mengendalikan api, merubah batu menjadi emas, merubah tanah menjadi berlian, menyembuhkan orang sakit, menghilang, dan lain-lain.. Semua telah dipertunjukan, dan mereka berduapun sama-sama hebat..

Merekan pun bertanya kepada hyang JAGAT NATHA (Siwa) siapakah yang paling hebat diantara mereka..?  Dewa Siwa hanya tersenyum, sambil berkata dengan lembut, "wahai pertapa itu semua bukan apa-apa, bahkan pesulap jalananpun mampu melakukan itu, tunjukan yang lebih hebat lagi padaKU, tunjukan kemampuan kalian dalam BERSERAH DIRI kepadaKU". Merekapun mengerti dan menyanggupi...

Pertapa pertama menyebutkan : bahwa berserah diri adalah menyerahkan semua tanpa perlawanan (usaha)...PASRAH....pertapa itu membuktikan kemampuan BERSERAH DIRI kehadapan Sang MAHAYOGI (Siwa) dengan terjun ke sarang buaya, dan membiarkan tubuhnya dimangasa buaya tanpa perlawanan, hingga pertapa ini menemui ajalnya.......

Pertapa kedua membuktikan kemampuan BERSERAH DIRInya dengan terjun sungai deras dan dalam. Kemudian dengan sekuat tenaga berenang ketepian dan kembali ketempat pemujaan sambil menyembah, sujud kehadapan Dewa Siwa dia berkata : BERSERAH DIRI bukan TANPA USAHA, melainkan berusaha segenap tenaga dengan tetap menyebut namaMu (Siwa) dan siap menerima apapun..dan tetap berusaha dengan terbaik.....Om namah siwaya....

Siwa bersabda : engkaulah pemenangnya......Om namah siwaya.....

Sahabat mari bedakan antara PASRAH dan BERSERAH DIRI..PASRAH adalah wujud ketidak mampuan, kemalasan, sebuah tindakan sia-sia...pasrah sama dengan MENYERAH.....tanpa perlawanan

BERSERAH DIRI adalah wujud kematangan diri, keberanian, berusaha dengan kemampuan MAKSIMAL diri, dan dengan TETAP MEMBERI RUANG kepada tangan-tangan TUHAN....

Tiada usaha yang tanpa BUAH...na karma tanpa phala...semuanya ada hasil......semuanya berbuah.....


This entry was posted on 20.10 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: