GEJOLAK BHATIN
02.25 | Author: Pasaraman Dharmashila
Entah begitu banyak kalimat BIJAK terdengar maupun terucap, tetapi baru sebatas permukaan, sebatas pikiran. MULUT boleh bijak tapi HATI masih bergemuruh berGEJOLAK. Teori memang manis tapi praktek masih tertatih...

Bicara KASIH, bicara HATI, bicara BHATIN, bicara BIJAK, bicara SADAR, bicara DAMAI...semua seakan semu jika bhatin masih berGEJOLAK. Tapi gejolak itu adalah bagian dari PEMAHAMAN dan PENERAPAN,,

Suatu masa pada jaman ADIPARWA, ketika para Dewa berniat mendapat AMERTA (keabadian), yang ternyata terpendam jauh direlung samudra KESIRARNAWA (lautan susu) dan hanya bisa didapat dengan mengaduk lautan susu (SAMUDRA MANTANA). tapi kuasa DEWA masih berbatas, dibutuhkan kuasa DETYA, karena untuk mendapat AMERTA itu harus dilakukan dengan mangaduk samudra, pun harus menggunakan gunung MAHAGIRI, pun diputar dengan naga, NAGENDRA. Dialasi dengan kura-kura raksasa, KURMARAJA, dan Dewa NARAYANA berdiam dipuncak gunung sebagai penyeimbang. Pengadukan diperlukan dua tenaga besar DETYA dan DANAWA....
Dan saat pengadukan lautan itu terjadi, sebelum AMERTA muncul, terciptalah NILA, yaitu racun. Jika tiada bertindak maka racun inipun akan membunuh semua baik Dewa maupun Detya. Maka dari itu sosok SIWA JAGATNAHA, segera bertindak dengan meminum NILA (racun), untuk menyelamatkan semua. Sejak saat itu beliau bergelar NILAKANTHA, beliau yang berleher biru, akibat racun. Setelahnya AMERTApun muncul....

GEJOLAK BHATIN persis seperti pengadukan KESIRARNAWA. Memang diperlukan kedua hal dalam diri, yaitu sisi positif maupun negatif, sebelum sisi BIJAK (Amerta) muncul, akibat gemuruh EGO, JOLAK indria, badai pikiran, munculah racun, munculah rasa BINGUNG, MARAH, BENCI, MALAS, BERSALAH. Dan ketika kita tetap bertahan, belajar, mengamati, maka ahkirnya AMERTA kebijakan pun hadir........

Tidak mengapa ketika kita BERGEJOLAK, BERGEMURUH, tetaplah bergerak melalui kedua sisi diri, kelebihan (dewa) dan kekurangan (detya), mengahsilkan kebijakan (amerta)

Pada ombak terganas pun ada bagian laut yang diam, masa bergejolak pun akan usai PADA WAKTUNYA....

Teruntuk yang sedang berBEGEJOLAK

Om Namah Shiwaya....Om Srinilakanthaye Namah....


By : Ida Bagus Bhaskara
This entry was posted on 02.25 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: